Kamis, 20 Januari 2011

Latar belakang Selabora renang FIK UNY

Latar Belakang
Proses berlatih-melatih renang memiliki karakteristik khusus yang sedikit berbeda dengan cabang olahraga lainnya, karena proses berlatih-melatihnya membutuhkan media air. Tentang usia kapan yang pantas diberikan pada anak untuk mengenalkan dan memulai berlatih melatih renang. Secara teori olahraga renang dapat dikenalkan kepada anak sejak usia dini 3-7 tahun (Bompa dalam Hadisasmita, 1996), berdasarkan pendapat tersebut dapat diasumsikan bahwa usia 3 tahun merupakan usia awal yang bagus untuk pengenalan olahraga renang dengan mengunakan simbol-simbol atau benda-benda dalam bentuk permainan, sedangkan usia yang paling tua untuk permulaan belajar berenang pada usia 7 tahun, pada usia tersebut anak akan cepat memahami proses pembelajaran, karena semakin bertambahnya usia, semakin bertambah pula kemampuan kognitifnya pada perkembangan yang normal. Sedangkan M Macek (dalam Hadisasmita, 1996) mengemukakan bahwa batas umur optimal (umur tertinggi) untuk mulai latihan untuk cabang olahraga renang usia 10 tahun.
Penelitian yang dilakukan Blanksby dkk (Blansksby, Paker, Bradley, Ong, 1995) menunjukkan bahwa keterampilan renang dapat diperoleh lebih siap pada usia 5 tahun, meskipun beberapa anak dapat menguasai lebih awal, selanjutnya Parker & Blanksby sendiri mengemukakan bahwa anak yang lebih muda dari 4 tahun memerlukan instruksi yang lebih lama untuk mempelajari keterampilan ini dan dipengaruhi juga oleh kapasitas saraf dan otot.
Olahraga renang merupakan keterampilan kompleks dan memerlukan banyak unsur pengetahuan dan keterampilan dasar untuk dapat menguasai dengan cepat. Kemampuan berkomunikasi, merasakan dan mempunyai daya tangkap berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki akan sangat membantu dalam usaha untuk menguasai keterampilan renang. Kemampuan berkomunikasi merupakan kemampuan yang dapat dipergunakan untuk menangkap setiap instruksi dari pelatih/pengajar. Kemampuan merasakan ini berhubungan dengan body image (pengaturan keseimbangan tubuh dalam air, merasakan gerakan, ataupun merasakan air). Daya tangkap merupakan pemahaman anak terhadap apa yang diberikan baik itu instruksi ataupun ilustrasi yang diberikan agar mempermudah dalam proses belajar. Keterampilan dasar dan pengalaman gerak yang lain dapat berguna sebagai koleksi gerak yang nantinya dapat ditransfer dalam proses belajar. Keterampilan gerak dasar utama manusia adalah lari, lompat dan lempar, gerak ini dapat dijadikan modal awal bagi anak dalam balajar renang. Gerak lari hampir sama dengan gerakan tungkai pada gaya crawl, gerak lempar mirip dengan gerak pada waktu mendayung kebelakang, gerak lompat dalam renang dilakukan pada waktu anak mengawali luncuran di air.
Proses belajar gerak merupakan proses yang rumit yang melibatkan unsur kognitif, mempunyai daya tangkap terhadap suatu gerak kemudian meniru gerak yang dicontohkan, agar dapat meniru gerak yang dicontohkan diperlukan pamahaman gerak tersebut dengan benar, agar pemahaman gerak dapat dilakukan dengan benar diperlukan pengetahuan dan daya tangkap terhadap gerak yang mirip dengan gerak tersebut. Anak yang memiliki pengalaman pengetahuan dan motorik yang baik diharapkan akan cepat untuk menguasai gerak yang baru. Proses terjadinya pembelajaran gerak dimulai dengan penerimaan rangsangan oleh input yaitu panca indera, kemudian diteruskan ke otak untuk diolah dan diinterpretasikan, kemudian akan memilih gerak yang akan dilakukan dan otak memerintah otot untuk melakukan gerakan yang telah dipilih, dari gerak yang dihasilkan akan terlihat hasilnya apakah sudah seperti yang diharapkan atau belum, baik buruk, benar, salah gerakan dapat diketahui oleh panca indera sendiri atau dari orang lain dan proses akan terulang kembali sampai gerakan yang diinginkan terbentuk. Proses yang panjang ini akan dengan mudah dilakukan apabila anak memiliki fungsi komunikasi yang baik, motorik yang baik, pengalaman gerak yang banyak, serta kemampuan mengolah informasi yang tersimpan dengan baik.
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berolahraga, salah satunya Renang akan membawa manfaat yang besar bagi kesehatan dan kebugaran tubuh, maupun prestasi sehingga diperlukan pembentukan SELABORA (Sekolah laboratorium olahraga), khususnya cabang olahraga renang.

D. Identifikasi
1. Perlunya masyarakat berhubungan dengan kampus, baik segi lingkungan dan suasana kampus masih harus ditingkatkan;
2. Memelihara dan memotivasi masyarakat dalam pengembangan dan pembinaan olahraga renang.

E. Tujuan Kegiatan
Sosialisasi pembentukan SELABORA (Sekolah laboratorium olahraga), khususnya cabang olahraga renang untuk:
1. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
2. Untuk mengenalkan lebih dekat lingkungan UNY terhadap masyarakat luas melalui pembentukan SELABORA (Sekolah laboratorium olahraga), khususnya cabang olahraga renang
3. Ikut membantu meningkatkan prestasi renang di DIY

F. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam kegiatan ini sebagai berikut.
1. Ikut berperan serta dalam menyadarkan pentingnya berolahraga.
2. Sumbangan kepada masyarakat untuk berperan serta menikmati fasilitas di UNY.
3. Bagi FIK dan UNY sebagai bentuk perwujudan Tri Darma Perguruan Tinggi dan pembinaan olahraga.

1 komentar: